Cari Blog Ini

Jumat, 31 Mei 2024

Subnetting IPv6

Oleh: Rifaldo Widya Ilyassa (Promaker 38)

Menurut Meilina Eka Ayuningtyas (2023) Sub-jaringan, atau subnetting adalah pembagian dari IP jaringan.

Menurut Dikky Ryan Pratama (2023) Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Menurut Mirza M. Haekal (2021) IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner.

Menurut Muhamad Maulana (2023) IPv6 adalah versi internet protocol paling baru yang memiliki fungi untuk mengidentifikasikan seluruh perangkat yang berbeda pada internet. 

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan,IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner, dan bisa mengidentifikasi seluruh perangkan yang berbeda pada internet.

A. Aturan Pada IPv6 yang Harus Diingat

  1. Subnet terkecil pada IPv6 adalah /64, jadi meskipun network isinya 10 host tetap menggunakan /64. Tapi ada pengecualian untuk link inter-router, satu network yang isinya dua router dapat diberi /127.
  2. IPv6 tidak memiliki broadcast, jadi alamat terakhir dapat digunakan untuk host.
  3. IPv6 menggunakan bilangan Hex. 1 bilangangan Heksadesimal ini sama dengan 4 bit bilangan Biner. contoh : Bilangan Biner 11111111 jika di rubah ke Heksadesimal adalah ff. Agar lebih jelas bisa lihat gambar berikut :
Gambar 1 : Tabel Notasi Hex dan Jumlah Bit Binernya

keterangan gambar : 
  • Nomor Hex = Nomor kolom karakter heksadesimal.
  • Notasi Hex IPv6 = prefix IPv6 sebagai contoh.
  • Jumlah Bit = Panjang bit di kolom hex ke sekian. Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bit nya adalah 16, di notasi biner ditulis seperti ini 0010 0000 0000 0001. Paham? Jadi hex ke biner nya seperti ini 2=0010, 0=0000, 0=0000, 1=0001, satu hex sama dengan 4 bit biner.

B. Cara Menghitung Subnetting Pada IPv6

Pertama-tama cari Jumlah Subnet yang akan digunakan, cara menghitungnya 2^(Subnet-Network) Contoh :

Network 2001:db8:: /32 dibagi menjadi /35 maka 2^(35-32)= 2^3= 8 maka jumlah subnetnya adalah 8, sebut saja 8 sebagai 'Y'
untuk ke langkah berikutnya, bisa perhatikan gambar berikut:

Gambar 2 : Nomor Bit per kolom beserta kelipatan networknya


  • Nomor kolom hex (x). perhatikan pada gambar, x ini nomor kolom di bit subnet. Di contoh ini bit subnet 35, jadi x atau nomor kolom di kolom 9.Kenapa nomor 9? karena, ingat lagi satu hex = 4 bit biner, dan kolom nomor 9 ada 4 bit dari bit ke 33 sampai 36.

  • Kelipatan subnet (z). z ini dipakai untuk menghitung subnet selanjutnya. Di contoh, /32 dibagi ke /35 dan hasilnya ada 8 subnet /35. Jadi untuk mengetahui subnet /35 pertama, /35 ke dua, ke tiga, hingga ke delapan, caranya nomor kolom (x) ditambah kelipatan subnet (z) sama dengan subnet berikutnya.

Perhatikan gambar di atas, jadi setiap kolom ada 4 bit, dan bit ini diberi nomor 1 sampai 4. Kalau bit subnet ada di nomor bit 1, maka kelipatan subnet berikutnya dengan menambahkan 8, z = 8, kalau di nomor 2, maka z = 4, nomor 3 z = 2 dan kalau di nomor 4 maka z = 1.
Jadi untuk menghitung subnet berikutnya nomor kolom (x) ditambah (z).

Di contoh ini, network 2001:db8::/32 dibagi ke subnet /35, kita bisa terapkan perhitungannya.

  1. y ( jumlah subnet ) 2^(35-32)= 2^3 = 8
  2. x ( Nomor kolam ) Bit ke 35 berada di kolom 9 yang isinya dari bit 32 sampai bit 36.
  3. z ( Kelipatan Network ) karena nomor Bit dari 35 adalah 3, jadi z adalah 2
setelah mengetahui nilai x,y,z maka tambahkan Nomor kolom (x=9) dengan kelipatan network (z=2) hingga jumlah Subnet (y=8). Maka hasilnya adalah:

2001:db8::/32
  1. 2001:0db8:0000::/35 atau bisa ditulis 2001:db8::/35
  2. 2001:0db8:2000::/35
  3. 2001:0db8:4000::/35
  4. 2001:0db8:6000::/35
  5. 2001:0db8:8000::/35
  6. 2001:0db8:a000::/35
  7. 2001:0db8:c000::/35
  8. 2001:0db8:e000::/35



Daftar pustaka 


Ayuningtyas, Meilina, Eka. 2023. Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya. https://it.telkomuniversity.ac.id/subnetting-kenali-pengertian-mekanisme-serta-fungsinya/ diakses 28 Mei 2024 pukul 15:44 WIB

Pratama, Dikky, Ryan. 2023. What is Subnetting and How is it Calculated. https://www.alibabacloud.com//what-is-subnetting-and-how-is-it-calculated_599969 diakses 28 Mei 2024 pukul 15:56 WIB

Haekal, Mirza, M. 2021. Apa Itu IPv6? Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya [Terbaru]. https://www.niagahoster.co.id/blog/ipv6-adalah/ diakses 27 Mei 2024 pukul 17:21 WIB

Maulana, Muhamad. 2023. IPv6 Adalah : Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya. https://itbox.id/blog/ipv6-adalah/ diakses 27 Mei 2024 pukul 17:33 WIB







#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

Rabu, 29 Mei 2024

Subnetting IPv4 metode Variabel Length Subnet Mask (VLSM)

Oleh : Rifaldo widya ilyassa ( promaker 38 ) 

Menurut Meilina Eka Ayuningtyas (2023) Sub-jaringan, atau subnetting adalah pembagian dari IP jaringan.

Menurut Dikky Ryan Pratama (2023) Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Menurut Afrizal (2017) IP address versi 4 (atau IPv4 address) adalah kobinasi nomor 32-bit yang biasanya terwakili dalam potongan dari 4-8 byte desimal yang dipisahkan oleh titik-titik (.).

Menurut Nadya Nafisah (2024) IPv4 adalah versi keempat dari IP address yang memiliki satuan 32 bit.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, IP address versi 4 (atau IPv4 address) adalah kobinasi nomor 32-bit yang biasanya terwakili dalam potongan dari 4-8 byte desimal yang dipisahkan oleh titik-titik (.).

Menurut H. Muzayyin Arifin, (1987) metode artinya jalan
atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Purwadarminta (2010) metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu maksud.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Muhammad Rudy Hidayat (2022) VLSM atau Variable Length Subnet Mask adalah sebuah cara pengelolaan pengalamatan IP yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM atau Fixed Length Subnet Mask.

Menurut Angga Indra Adi Pradana (2022) VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah metode subnetting di mana ukuran mask subnet berbeda-beda untuk setiap subnet karena tergantung kebutuhan jumlah host pada masing-masing subnet tersebut.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah metode subnetting di mana ukuran mask subnet berbeda-beda untuk setiap subnet karena tergantung kebutuhan jumlah host pada masing-masing subnet tersebut.

Cara Menghitung Subnetting metode VLSM

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.

Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.

Gambar 1 : tabel netmask dan jumlah hostnya

1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192. berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:

Gambar 2 : Tabel IP untuk /26

untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26
Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63

2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224. Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):

Gambar 3 : Tabel IP untuk /27

untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27
Network 192.168.1.64
IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94
Broadcast 192.168.1.95

3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240. Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):

Gambar 4 : Tabel IP untuk /28

Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111

Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127

4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252. Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.252. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):

Gambar 5 : Tabel IP untuk /30

Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.1.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131

Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135

Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139

Contoh kasus VLSM Pada Perusahaan 

sebuah perusahaan dengan IP 192.168.77/24 memiliki 6 divisi dengan kebutuhan IP berbeda-beda seperti berikut:

  1. Divisi Akuntansi : membutuhkan 60 IP
  2. Divisi Manager : membutuhkan 45 IP
  3. Divisi Staf : membutuhkan 30 IP
  4. Divisi Pemasaran : membutuhkan 25 IP
  5. Divisi Umum : Membutuhkan 10 IP
  6. Divisi Bos : membutuhkan 5 IP
pertama-tama pastikan urutan divisi urut dari kebutuhan IP paling banyak, setelah itu tentukan format CIDR yang memenuhi kebutuhan tersebut, format CIDR, jumlah Host yang tersedia, berikut Subnet Masknya dapat dilaihat pada Gambar 1

contoh : Akuntansi membutuhkan 60 IP maka menggunakan /26 dengan ketersediaan IP 62

Setelah itu, tuliskan Nama Divisi, Kebutuhan IP, Ketersediaan IP, IP awal disertai CIDRnya, Broadcast, dan Subnet Masknya. lebih mudah apabila dibentuk tabel.

Pertama-tama buat untuk Divisi pertama dulu seperti berikut: 

Gambar 6 : Tabel VLSM untuk Divisi Akutansi

setelah selesai, lanjutkan ke Divisi selanjutnya namun IP Adress yangdigunakan adalah lanjutan dari Beoadcast Divisi sebelumnya, lakukan hal yang sama pada divisi-divisi selanjutna seperti berikut :

Gambar 7 : Tabel penyalesaian kasus VLSM untuk perusahaan dengan 6 divisi yang berbeda kebutuhan IP


Daftar Pustaka


Ayuningtyas, Meilina, Eka. 2023. Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya. https://it.telkomuniversity.ac.id/subnetting-kenali-pengertian-mekanisme-serta-fungsinya/ diakses 28 Mei 2024 pukul 15:44 WIB

Pratama, Dikky, Ryan. 2023. What is Subnetting and How is it Calculated. https://www.alibabacloud.com//what-is-subnetting-and-how-is-it-calculated_599969 diakses 28 Mei 2024 pukul 15:56 WIB

Afrizal. 2017. PENGERTIAN IP ADDRESS IPV4 DAN IPV6. https://e-padi.com/pengertian-ip-address-ipv4-dan-ipv6.htm diakses 24 Mei 2024 pukul 20:39 WIB

Nafisah, Nadya. 2024. Apa itu IPv4? Ini Arti, Tipe, dan Perbedaannya dengan IPv6!. https://sekawanstudio.com/blog/ipv4-adalah/ diakses 24 Mei 2024 pukul 20:51 WIB




Hidayat, Muhammad, Rudy. 2022. VLSM (Variabel Length Subnet Mask). https://medium.com/@muhammadrudyhidayat/vslm-variabel-length-subnet-mask-568313951c45 diakses 29 Mei 2024 pukul 15:04 WIB

Angga Indra Adi Pradana, 2022. VLSM (Variable Length Subnet Mask) sebagai Metode Subnetting. https://lifeismycampus.com/posts/vlsm-variable-length-subnet-mask-sebagai-metode-subnetting/ diakses 29 Mei 2024 pukul 15:14 WIB

Cicilia, Agustina, Yosi. 2013. Menghitung Subnetting (CIDR danVLSM). https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10/23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/ diakses 28 Mei 2024 pukul 18:58 WIB






#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

Selasa, 28 Mei 2024

Subnetting IPv4 metode classless inter-domain Routing (CIDR)

Oleh : Rifaldo Widya Ilyassa (Promaker 38)



Menurut Meilina Eka Ayuningtyas (2023) Sub-jaringan, atau subnetting adalah pembagian dari IP jaringan.

Menurut Dikky Ryan Pratama (2023) Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Subnetting adalah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi jaringan besar menjadi sub-jaringan yang lebih kecil, juga dikenal sebagai subnet.

Menurut Afrizal (2017) IP address versi 4 (atau IPv4 address) adalah kobinasi nomor 32-bit yang biasanya terwakili dalam potongan dari 4-8 byte desimal yang dipisahkan oleh titik-titik (.).

Menurut Nadya Nafisah (2024) IPv4 adalah versi keempat dari IP address yang memiliki satuan 32 bit.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, IP address versi 4 (atau IPv4 address) adalah kobinasi nomor 32-bit yang biasanya terwakili dalam potongan dari 4-8 byte desimal yang dipisahkan oleh titik-titik (.).

Menurut  H. Muzayyin Arifin, (1987) metode artinya jalan
atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Purwadarminta (2010) metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu maksud.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan,metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Ahmad Rudiansyah (2023) Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sistem pengalamatan IP yang menggantikan sistem sebelumnya yang menggunakan jaringan Kelas A, B, dan C.

Menurut Hossein Ashtari (2023) Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan beberapa rentang alamat IP ke dalam satu rute atau jaringan.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sistem pengalamatan dalam menggabungkan beberapa rentang alamat IP ke dalam satu rute atau jaringan, yang menggantikan sistem sebelumnya yang menggunakan jaringan Kelas A, B, dan C.

Cara Menghitung Subnetting metode CIDR

Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting berbeda-beda mengikuti kelasnya:

  • kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)
  • kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
  • kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)

Konsep yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :


Gambar 1 : Tabel Subnet mask metode CIDR


A. Menghitung Subnet Kelas C

Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4. Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
  1. Jumlah Subnet = 2(dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Maka dapat dikeahui bahwa :
1. Blok Subnet pertama
Subnet : 192.168.1.0 (sesuai pada blok subnet)
Host Pertama : 192.168.1.1 (1 angka setelah subnet)
Host terakhir   : 192.168.1.62 (1 angka sebelum broadcast)
Broadcast : 192.168.1.63 (1 angka sebelum subnet berikutnya) 

2. Blok Subnet ke 2
Subnet : 192.168.1.64 (sesuai pada blok subnet)
Host Pertama : 192.168.1.65 (1 angka setelah subnet)
Host terakhir : 192.168.1.126 (1 angka sebelum broadcast)
Broadcast: 192.168.1.127 (1 angka sebelum subnet berikutnya) 

3. Blok Subnet ke 3
Subnet : 192.168.1.128 (sesuai pada blok subnet)
Host Pertama : 192.168.1.129 (1 angka setelah subnet)
Host terakhir : 192.168.1.190 (1 angka sebelum broadcast)
Broadcast: 192.168.1.191 (1 angka sebelum subnet berikutnya) 

4. Blok Subnet ke 4
Subnet : 192.168.1.192 (sesuai pada blok subnet)
Host Pertama : 192.168.1.193 (1 angka setelah subnet)
Host terakhir   : 192.168.1.254 (1 angka sebelum broadcast)
Broadcast: 192.168.1.255 (1 angka sebelum subnet berikutnya) 

B. Menghitung Subnet Kelas B

Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.

Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.

  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
  4. Maka dapat diketahui bahwa:
1. Blok Subnet Pertama
Subnet : 172.16.0.0
Host Pertama : 172.16.0.1 
Host terakhir : 172.16.0.126 
Broadcast : 172.16.0.127

2. Blok Subnet ke 2
Subnet : 172.16.0.128
Host Pertama : 172.16.0.129
Host terakhir : 172.16.0.254 
Broadcast : 172.16.0.255

3. Blok Subnet ke 3
Subnet : 172.16.1.0
Host Pertama : 172.16.1.1
Host terakhir : 172.16.1.126 
Broadcast : 172.16.1.127

4. Blok Subnet ke 512 ( terakhir )
Subnet : 172.16.255.128
Host Pertama : 172.16.255.129
Host terakhir : 172.16.255.254 
Broadcast : 172.16.255.255

C. Menghitung Subnet Kelas A

Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4. Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.

  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.
  4. Maka dapat diketahui bahwa :
1. Blok Subnet Pertama
Subnet : 10.0.0.0
Host Pertama : 10.0.0.1
Host terakhir : 10.0.255.254 
Broadcast : 10.0.255.255

2. Blok Subnet ke 2
Subnet : 10.1.0.0
Host Pertama : 10.1.0.1
Host terakhir : 10.1.255.254 
Broadcast : 10.1.255.255

3. Blok Subnet ke 255 
Subnet : 10.254.0.0
Host Pertama : 10.254.0.1
Host terakhir : 10.254.255.254 
Broadcast : 10.254.255.255

4. Blok Subnet ke 256 (terakhir)
Subnet : 10.255.0.0
Host Pertama : 10.255.0.1
Host terakhir : 10.255.255.254 
Broadcast : 10.255.255.255

Daftar Pustaka


Ayuningtyas, Meilina, Eka. 2023. Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya. https://it.telkomuniversity.ac.id/subnetting-kenali-pengertian-mekanisme-serta-fungsinya/ diakses 28 Mei 2024 pukul 15:44 WIB

Pratama, Dikky, Ryan. 2023. What is Subnetting and How is it Calculated https://www.alibabacloud.com/ /what-is-subnetting-and-how-is-it-calculated_599969 diakses 28 Mei 2024 pukul 15:56 WIB

Afrizal. 2017. PENGERTIAN IP ADDRESS IPV4 DAN IPV6. https://e-padi.com/pengertian- ip-address- ipv4- dan- ipv6.htm diakses 24 Mei 2024 pukul 20:39 WIB

Nafisah, Nadya. 2024. Apa itu IPv4? Ini Arti, Tipe, dan Perbedaannya dengan IPv6!. https://sekawanstudio.com/blog/ipv4-adalah/ diakses 24 Mei 2024 pukul 20:51 WIB



Rudiansyah, Ahmad. 2023. Apa itu CIDR? Subnet dan CIDR Dijelaskan. https://act.net.id/blog/apa-itu-cidr-subnet-dan-cidr-dijelaskan/ diakses 28 Mei 2024 pukul 16:58 WIB

Ashtari, Hossein. 2023. What Is Classless Inter-Domain Routing (CIDR)? Meaning, Working, Advantages, and Disadvantages. https://www.spiceworks.com/tech/networking/articles/what-is-classless-inter-domain-routing/amp/ diakses 28 Mei 2024 pukul 17:08 WIB

Cicilia, Agustina, Yosi. 2013. Menghitung Subnetting (CIDR dan VLSM). https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10 /23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/ diakses 28 Mei 2024 pukul 18:58 WIB





#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

IP Address versi 6 sesuai RFC

 Oleh : Rifaldo Widya Ilyassa ( Promaker 38 )



Menurut Faradilla A. (2024) IP Address adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat ketika terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya. 

Menurut Adya (2023) IP Address singkatan dari Internet Protocol Address, adalah serangkaian angka yang unik untuk mengidentifikasi dan membedakan setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, IP Address adalah deretan angka unik yang mewakili identitas perangkat ketika terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya.

Menurut Mirza M. Haekal (2021) IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner.

Menurut Muhamad Maulana (2023) IPv6 adalah versi internet protocol paling baru yang memiliki fungi untuk mengidentifikasikan seluruh perangkat yang berbeda pada internet. 

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan,IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner, dan bisa mengidentifikasi seluruh perangkan yang berbeda pada internet.

Menurut Robert Sheldon (2022) Request for Comments (RFC) adalah dokumen formal dari IETF yang berisi spesifikasi dan catatan organisasi tentang topik yang berkaitan dengan internet dan jaringan komputer, seperti teknologi routing, pengalamatan, dan transportasi.

Menurut Bayu Aditya H. (2019) Request for Comments (RFC) merupakan suatu memo mengenai catatan teknis dan organisasi tentang Internet.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Request for Comments (RFC) adalah dokumen formal dari IETF yang berisi spesifikasi dan catatan organisasi tentang topik yang berkaitan dengan internet dan jaringan komputer, seperti teknologi routing, pengalamatan, dan transportasi.

Ada 3 bentuk konhvensionall untuk mewakili alamat IPv6 sebagai string teks:

  • Bentuk yang disukai adalah x:x:x:x:x:x:x:x, dimana 'x' adalah satu hongga empat digit heksadesimal dari delapan potongan alamat 16-bit. 
Contoh:
  1. ABCD:EF01:2345:6789:ABCD:EF01:2345:6789,
  2. 2001:DB8:0:0:8:800:200C:417A
  • Perhatikan bahwa tidak perlu menulis angka nol di depan dalam satu bidang, tetapi harus ada setidaknya satu angka di setiap bidang (kecuali untuk kasus yang dijelaskan dalam 2.).
  • Karena beberapa metode mengalokasikan gaya alamat IPv6 tertentu, biasanya alamat berisi string panjang nol bit. Untuk mempermudah penulisan alamat yang mengandung bit nol, tersedia sintaks khusus untuk mengompresi angka nol.Penggunaan "::" menunjukkan satu atau lebih kelompok 16 bit nol. Tanda "::" hanya dapat muncul satu kali dalam sebuah alamat. Tanda "::" juga dapat digunakan untuk mengkompres angka nol di depan atau di belakang suatu alamat.
Misalnya alamat berikut ini: 
  1. 2001:DB8:0:0:8:800:200C:417A sebuah alamat unicast 
  2. FF01:0:0:0:0:0:0:101 sebuaah alamat multicast
  3. 0:0:0:0:0:0:0:1 alamat loopback
  4. 0:0:0:0:0:0:0:0 alamat yang tidak ditentukan 
dapat direpresentasikan sebagai
  1. 2001:DB8::8:800:200C:417A alamat unicast
  2. FF01::101 alamat multicast
  3. ::1 alamat loopback
  4. :: alamat yang tidak ditentukan
  • Bentuk alternatif yang terkadang lebih nyaman ketika berhadapan dengan lingkungan campuran node IPv4 dan IPv6 adalah x:x:x:x:x:x:d.d.d.d, dengan 'x' adalah nilai heksadesimal dari 'enam orde tinggi 16 -bit potongan alamat, dan 'd' adalah nilai desimal dari empat potongan alamat 8-bit tingkat rendah (representasi IPv4 standar).
Contoh: 
  1. 0:0:0:0:0:0:13.1.68.3
  2. 0:0:0:0:0:FFFF:129.144.52.38
atau dalam bentuk terkompresi:
  1. ::13.1.68.3
  2. ::FFFF:129.144.52.38

Daftar Pustaka

Faradilla. 2024. Apa Itu IP Address? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya. https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-ip-address diakses 24 Mei 2024 pukul 09:57 WIB

Adya. 2023. Apa itu IP Address? Pengertian, Fungsi dan Jenisnya. https://www.exabytes.co.id/blog/ip-address-adalah/ diakses 24 Mei 2024 pukul 10:09 WIB

Haekal, Mirza, M. 2021. Apa Itu IPv6? Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya [Terbaru]. https://www.niagahoster.co.id/blog/ipv6-adalah/ diakses 27 Mei 2024 pukul 17:21 WIB

Maulana, Muhamad. 2023. IPv6 Adalah : Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya. https://itbox.id/blog/ipv6-adalah/ diakses 27 Mei 2024 pukul 17:33 WIB

Sheldon, Robert. 2022. Request for Comments (RFC). https://www.techtarget.com/whatis/definition/Request-for-Comments-RFC diakses 24 Mei 2024 pukul 09:08 WIB

H, Bayu, Aditya. 2019. Apa itu Request for Comments (RFC) dalam jaringan komputer/Internet?. https://id.quora.com/Apa-itu-Request-for-Comments-RFC-dalam-jaringan-komputer-Internet diakses 24 Mei 2024 pukul 21:29 WIB

Hinden, R. 2006. IP Version 6 Addressing Architecture. https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc4291  diakses 27 Mei 2024 pukul 18:43 WIB


#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

Router OS Tools Mikrotik

Oleh: Rifaldo Widya Ilyassa (Promaker 38) Menurut Elga Aris Prastyo (2023) RouterOS merupakan sistem operasi yang perlu di install ke sebu...