Oleh: Rifaldo Widya Ilyassa (Prommaker 38)
Menurut Menurut Jordy Prayoga (2023) Jaringan nirkabel adalah sebuah teknologi yang mampu menciptakan koneksi antar perangkat tanpa harus menggunakan kabel.
Menurut Salma Azzahidah (2024) jaringan nirkabel adalah kumpulan perangkat elektronik yang terhubung tanpa menggunakan kabel fisik.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Jaringan nirkabel adalah sebuah teknologi yang mampu menciptakan koneksi antar perangkat tanpa harus menggunakan kabel.
A. Wireless Mode
1. Mode Alignment Only
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Alignment Only, Biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper/buzzer pada RouterBoard.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode Alignment Only digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper / buzzer pada routerboard,seperti disaat mendapatkan sinyal bagus beeper akan berbunyi dengan otomatis dengan menambakan script.
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Alignment Only adalah mode yang Biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper/buzzer pada RouterBoard.
konfigurasi
A. Setting pada Router 1
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan
Tambahkan
IP yang akan digunakan untuk interface Wlan.
B. Setting pada Router 2
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah.
Setelah itu pada bagian WiFi interface klik Aligment,
2. Mode Ap-Bridge
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Ap-Bridge ini menjadikan interface wireless sebagai access point dengan banyak client.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) mode AP-Bridge ini digunakan untuk pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut
Dapat disimpulkan bahwa, mode AP-Bridge mode yang menjadikan interface wireless sebagai pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut
konfigurasi
Setting juga bagian wirless interface seperti gambar dibawah
Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting
Apabila sudah muncul gambar dibawah itu berarti DHCP Server telah
Pengujian
Sambungkan perangkat (Client) pada Wireless yang Telah disetting.
1.Pengujian dari Client 1 pada Client 2
2.Pengujian dari Client 1 pada Client
3. Mode Bridge
Menurut Candra Aditama (2013) Mode ini juga memfungsikan wireless mikrotik sebagai access point, akan tetapi hanya bisa menghandle/terkoneksi dengan 1 client, cocok untuk koneksi wireless PTP (Point To Point).
Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging.
Dapat disimpulkan bahwa, Mode bridge adalah Mode yang memfungsikan wireless mikrotik sebagai access point, akan tetapi hanya bisa menghandle/terkoneksi dengan 1 client, cocok untuk koneksi wireless PTP (Point To Point)
konfigurasi
pertama-tama setting IP yang akan digunakan untuk client seperti pada gambar dibawah
Pengujian
1.Pengujian dari Client 1 pada Client 2
4. Mode Station
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station, untuk memfungsikan wireless sebagai wireless client pada topologi PTP maupun PTMP.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) pada mode ini sering kita sebut dengan client,karena mode ini digunakan untuk penerima dari mode AP-Bridge(pemancar),dapat dikatakan sebagai penguat sinyal karena jarak yang jauh.
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station mode yang memfungsikan wireless sebagai wireless client (penerima) dari mode AP-Bridge(pemancar), pada topologi PTP maupun PTMP.
konfigurasi
A. Setting pada Router 1
pertama-tama setting IP yang akan digunakan untuk client seperti pada gambar dibawah
Setting juga bagian wireless interface seperti gambar dibawah
Setting
DHCP server pada menu, IP --> DHCP Server, lalu pada bagian
DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga
DHCP Server selesai disetting
Apabila sudah muncul gambar dibawah itu berarti DHCP Server telah selesai
B. Setting pada Router 2
Selanjutnya setting bagian wireless pada Router 2 seperti pada gambar dibawah
Jika sudah connect setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+)
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah
Setting IP yang akan digunakan untuk client seperti pada gambar dibawah, IP yang sudah muncul secara otomatis dan berlabel D merupakan IP yang didapat dari DHCP Client dan tidak perlu diganti
Pengujian
1.Pengujian dari Client 2 pada Client 1
1.Pengujian dari Client 2 pada Client 3
5. Mode Station-WDS
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-wds , untuk memfungsikan wireless sebagai client dari sebuah akses point yang mengaktifkan protocol WDS.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protocol WDS
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-wds adalah mode yang memfungsikan wireless sebagai client dari sebuah akses point yang mengaktifkan protocol WDS.
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah, apabila tidak ingin menggunakan password, pada kolom security bisa menggunakan default.
Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah
Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless WDS)
Setting
DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian
DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga
DHCP Server selesai disetting
B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah
Tambahkan
IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface
WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless
WDS). Pastikan IP yang dimasukkan satu Subnet dengan IP WDS yang ada pada Router sebelumnya
C. Setting pada Router 3
pada bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP tersebut dan klik connect.
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-WDS
Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah
Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1
Tambahkan
IP yang akan digunakan untuk client
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Pengujian
Client 3
6. Mode Station-Bridge
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-bridge ini digunakan untuk memfungsikan wireless interface menjadi Client dan support untuk bridge network, akan tetapi mode Station-bridge hanya Competible dengan perangkat Access Point Mikrotik saja.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) pada mode ini hampir sama dengan mode Station,dimana mode tersebut bertindak sebagai client atau memperkuat sinyal dan sekaligus membridge network,perlu diingat perangkat ap-bridgenya harus mikrotik juga.
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-bridge mode yang memfungsikan wireless interface menjadi Client dan support untuk bridge network, akan tetapi mode Station-bridge hanya Competible dengan perangkat Access Point Mikrotik saja.
konfigurasi
A. Setting pada Router 1
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2
Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Bridge1
pada menu Wireless Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah
pada
bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai
scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP
tersebut dan klik connect.
pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-WDS
Pengujian
7. Mode Station-Pseudobridge
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-Pseudobridge Merupakan pengembangan dari mode=station standard. Sama-sama menjadikan wireless sebagai Client, jika pada mode=station tidak support untuk bridging, pada mode Station-pseudobridge support untuk membangun bridge network.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) mode station-psudobridge merupakan pengembangan dari mode station standar.sama-sama menjadikan wireless sebagai client. perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network
Dapat disimpulkan bahwa, mode station-psudobridge merupakan pengembangan dari mode station standar.sama-sama menjadikan wireless sebagai client. perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network
konfigurasi
pada
bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai
scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP
tersebut dan klik connect.
pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-pseuobridge.
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah
Pengujian
Karena menggunakan mode pseudo bridge maka yang muncul pada perangkat AP yang kita gunakan adalah MAC Address milik router
8. Mode Station-Pseudobridge-Clone
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-pseudobridge-clone ,sama dengan mode=station-pseudobridge dengan sedikit tambahan. Fitur tambahan yg ada pada mode=station-pseudobridge-clone adalah bisa melakukan cloning MAC Address.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) hampir sama dengan mode station-psudobrige,perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station(end user).
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-pseudobridge-clone sama dengan mode=station-pseudobridge, sama-sama menjadikan wireless sebagai client dan support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network. Perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station(end user).
konfigurasi
pada
bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai
scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP
tersebut dan klik connect.
pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-pseuobridge.
Klik advance mode yang ada pada menu di bagian kanan, lalu isi kolom Station Bridge Clone MAC dengan MAC Address milik Client.
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan.
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah
Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah
Pengujian
Karena menggunakan mode Station-pseudobridge clone maka yang muncul pada perangkat AP yang kita gunakan adalah MAC Addregss yang telah dimasukkan pada bagian advance tadi,yang mana apabila tidak diisi maka yang muncul adalah MAC Address milik Client yang pertama terhubung
9. Mode WDS Slave
Menurut Candra Aditama (2013) Mode ini memfungsikan wireless kita sebagai repeater. Wireless bisa berfungsi sebagai station dari AP yang lain sekaligus berfungsi sebagai akses point untuk perangkat wireless lainnya.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater, Mode ini merupakan salah satu solusi apabila ingin membangun sebuah repeater tetapi perangkat yang dimiliki hanya menggunakan 1 card wireless card.
Dapat disimpulkan bahwa, Mode WDS-Slave adalah Mode yang memfungsikan wireless kita sebagai repeater. Wireless bisa berfungsi sebagai station dari AP yang lain sekaligus berfungsi sebagai akses point untuk perangkat wireless lainnya.
konfigurasi
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
Tambahkan
IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface
WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless
WDS). Pastikan IP yang dimasukkan satu Subnet dengan IP WDS yang ada pada Router sebelumnya
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah
Setting
DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian
DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga
DHCP Server selesai disetting
B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah
Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah
C. Setting pada Router 3
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah
Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1
Setting DNS seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah
Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah
Pengujian
10. Mode Nstreme-Dual-Slave
Menurut Candra Aditama (2013) Mode Nstreme-Dual-Slave adalah Mode wireless yang digunakan untuk mengaktifkan wireless full duplex.
Menurut Umam Asfiyaul (2017) Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex,
Dapat disimpulkan bahwa, Mode Nstreme-Dual-Slave adalah Mode wireless yang digunakan untuk mengaktifkan wireless full duplex.
B. Wireless Channel
Menurut
Samantha Albano (2019) WiFi-Channel adalah pita yang lebih kecil dalam
pita frekuensi WiFi yang digunakan oleh jaringan nirkabel Anda untuk
mengirim dan menerima data.
Menurut Jefri (2020) Wireless-Channel pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol seberapa luas sinyal wifi dalam mentransfer data.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WiFi-Channel adalah pita yang lebih kecil dalam pita frekuensi WiFi yang digunakan oleh jaringan nirkabel Anda dalam mentransfer data.
Cara mengecek Channel yang telah digunakan AP disekitar :
Cara konfigurasi Channel yang akn Digunakan
C. Wireless Security
Menurut
Rafif Abdillah Ahmad (2022) Wireless Security adalah pencegahan akses
yang tidak sah atau kerusakan pada komputer yang menggunakan wireless
jaringan.
Menurut
Andhika R. (2023) Wireless Security adalah suatu konsep dan strategi
keamanan yang ditujukan untuk melindungi jaringan nirkabel dan semua
data yang ditransmisikan melalui jaringan ini dari ancaman dan akses
tidak sah.
Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Wireless Security adalah
suatu konsep keamanan yang ditujukan untuk melindungi jaringan nirkabel
dari ancaman dan akses tidak sah.
1. Protokol Wired Equivalent Privacy (WEP)
Menurut
Rafif Abdillah Ahmad (2022) WEP merupakan Tipe keamanan nirkabel
pertama dan di anggap paling tidak aman dari semua protokol.
Menurut Andhika R. (2023) WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah
protokol keamanan wireless yang paling awal dan paling dasar. Meskipun
demikian, WEP sekarang dianggap usang dan kurang aman karena mudah
ditembus oleh peretas.
Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WEP (Wired Equivalent
Privacy) adalah protokol keamanan wireless yang paling awal dan paling
dasar. Namun sudah dianggap usang dan kurang aman karena mudah ditembus
oleh peretas.
2. Protokol WiFi Protected Access (WPA)
Menurut
Rafif Abdillah Ahmad (2022) WPA hadir sebagai penerus WEP akibat
kelemahan dari sistem tersebut. WPA di desain dengan komponen enkripsi
Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) yang kemudian di gantikan oleh
Advanced Encryption Standard (AES).
Menurut
Andhika R. (2023) WPA (Wi-Fi Protected Access) merupakan peningkatan
dari WEP, menawarkan keamanan yang lebih baik melalui enkripsi TKIP
(Temporal Key Integrity Protocol) dan otentikasi pengguna yang lebih
kuat.
Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WPA (Wi-Fi Protected Access)
merupakan peningkatan dari WEP, menawarkan keamanan yang lebih baik
melalui enkripsi TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) dan otentikasi
pengguna yang lebih kuat.
3. Protokol WiFi Protected Access II (WPA2)
Menurut
Rafif Abdillah Ahmad (2022) WPA2 adalah penerus untuk menggantikan WPA.
Salah satu perubahan paling signifikan antara WPA dan WPA2 adalah
penggunaan algoritma AES dan CCMP (Counter Cipher Mode with Block
Chaining Message Authentication Code Protocol) sebagai pengganti TKIP.
Menurut
Andhika R. (2023) WPA2 (Wi-Fi Protected Access II) adalah pengembangan
lebih lanjut dari WPA, dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi lagi.
WPA2 menggunakan enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) dan
memiliki fitur-fitur keamanan yang lebih canggih.
Dari
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WPA2 (Wi-Fi Protected Access
II) adalah pengembangan lebih lanjut dari WPA, dengan tingkat WPA2
menggunakan enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) dan memiliki
fitur-fitur keamanan yang lebih canggih.
D. Wireless Monitoring
Menurut SK Sari (2016) Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program
Menurut
Fahmi Maulana (2023) Monitoring adalah proses pemantauan dan pengawasan
terhadap suatu aktivitas, proses, atau sistem untuk memantau
perkembangan, performa, atau perubahan.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data untuk memantau perkembangan, performa, atau perubahan.
Cara Konfigurasi
Pertama-tama
cari @BotFather padapecarian telegram, setelah itu mulai kirim pesan
pada @BotFather seperti pada gambar dibawah. Dari chat ini yang akan
kita ambil adalah Token bot yang diberikan oleh @BotFather.
Selanjutnya lakukan pencarian untuk @get_id_bot. setelah memulai chat maka @get_id_bot akan langsung mengirimkan Chat ID anda, seperti gambar dibawah.
Konfigurasi
pada AP yang akan di Monitoring Pada menu System --> Script seperti
gambar dibawah. pada bagian Script Rubah (Bot) Dengan Token yang didapat
Dari @BotFather dan (Chat ID) dengan Chat ID yang didapat dari
@get_id_bot
Konfigurasi
pada AP yang akan di Monitoring Pada menu System --> Scheduler
seperti gambar dibawah. pada bagian On event isi dengan Nama script yang
telah dibuat
Berikut adalah Hasil Monitoring yang saya lakukan
Daftar Pustaka
Prayoga, Jordy. 2023. Jaringan Nirkabel: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya. https://gudangssl.id/blog/jaringan-nirkab itu Yuriel-adalah/ diakses pada 6 Juni 2024 pukul 19:18 WIB
Azzahidah, Salma. 2024. Apa itu Jaringan Nirkabel? Ini Jenis, Kelebihan & Kekurangannya. https://sekawanstudio.com/blog/jaringan-nirkabel-adalah/ diakses pada 6 Juni 2024 pukul 19:23 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Albano, Samantha. 2019. WiFi channels explained: What is WiFi channel width?. https://www.minim.com/blog/wifi-channels-explained-what-is-wifi-channel-width diakses pada 21 Juli 2024 pukul 07:12 WIB
Jefri. 2020. Fungsi Channel Pada Wireless. https://metodeku.com/fungsi-channel-pada-wireless/ diakses pada 21 Juli 2024 pukul 07:05 WIB
Ahmad, Rafif, Abdillah. 2022. Pengertian Wireless Security Dan Tipe Wirelessnya. https://diengcyber.com/wireless-security/ diakses pada 21 Juli 2024 pukul 01:04 WIB
R, Andhika. 2023. Wireless Security: Pengamanan Data dalam Jaringan Nirkabel. https://fourtrezz.co.id/wireless-security-pengamanan-data-dalam-jaringan-nirkabel/#:~:text=Dalam%20dunia%20yang%20terus%20berkembang,keharusan%20yang%20tidak%20bisa%20diabaikan. diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
Sari, SK. 2016. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://eprints.sinus.ac.id/138/2/14.4.10013_BAB_II.pdf&ved=2ahUKEwjyl7_jmsuHAxWf1jgGHRZzD88QFnoECDEQAQ&usg=AOvVaw3q0seDCIj1OzGqySCTfFOO diakses pada 29 Juli 2024 pukul 09:41 WIB
Maulana, Fahmi. 2023. Monitoring dan Evaluasi : Pengertian, Manfaat dan Tujuan di era digital. https://nolimit.id/blog/monitoring-dan-evaluasi-pengertian-manfaat-dan-tujuan-di-era-digital/ diakses pada 29 Juli 2024 pukul 09:49 WIB
#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)


.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)

.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)

.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)


.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)
.png)




