Cari Blog Ini

Minggu, 28 Juli 2024

wireless (Mode, Channel, Security, Monitoring)

Oleh: Rifaldo Widya Ilyassa (Prommaker 38)


Menurut Menurut Jordy Prayoga (2023) Jaringan nirkabel adalah sebuah teknologi yang mampu menciptakan koneksi antar perangkat tanpa harus menggunakan kabel.

Menurut Salma Azzahidah (2024) jaringan nirkabel adalah kumpulan perangkat elektronik yang terhubung tanpa menggunakan kabel fisik.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Jaringan nirkabel adalah sebuah teknologi yang mampu menciptakan koneksi antar perangkat tanpa harus menggunakan kabel.

A. Wireless Mode

1. Mode Alignment Only

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Alignment Only, Biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper/buzzer pada RouterBoard.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode Alignment Only digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper / buzzer pada routerboard,seperti disaat mendapatkan sinyal bagus beeper akan berbunyi dengan otomatis dengan menambakan script.

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Alignment Only adalah mode yang Biasa digunakan untuk membantu pada saat pointing dengan indikator beeper/buzzer pada RouterBoard.

konfigurasi

    A. Setting pada Router 1

Pertama-tama setting DHCP Client pada Router 1 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface ether1

 
Setting DNS seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah

 
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan


pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah, apabila tidak ingin menggunakan password, pada kolom security bisa menggunakan default.
 
 
Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Wlan.


Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Ether1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting 


    B. Setting pada Router 2
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah.


Setelah itu pada bagian WiFi interface klik Aligment,


2. Mode Ap-Bridge

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Ap-Bridge ini menjadikan interface wireless sebagai access point dengan banyak client.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) mode AP-Bridge ini digunakan untuk pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut

Dapat disimpulkan bahwa, mode AP-Bridge mode yang menjadikan interface wireless sebagai pemancar agar client yang berada dibawahnya bisa terkoneksi ke jaringan tersebut

konfigurasi


pertama-tama setting IP yang akan digunakan untuk  client seperti pada gambar dibawah



Setting juga bagian wirless interface seperti gambar dibawah


Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting
 

Apabila sudah muncul gambar dibawah itu berarti DHCP Server telah


Pengujian
 
Sambungkan perangkat (Client) pada Wireless yang Telah disetting.
 
    1.Pengujian dari Client 1 pada Client 2

    2.Pengujian dari Client 1 pada Client



3. Mode Bridge

Menurut Candra Aditama (2013) Mode ini juga memfungsikan wireless mikrotik sebagai access point, akan tetapi hanya bisa menghandle/terkoneksi dengan 1 client, cocok untuk koneksi wireless PTP (Point To Point).

Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging.

Dapat disimpulkan bahwa, Mode bridge adalah Mode yang memfungsikan wireless mikrotik sebagai access point, akan tetapi hanya bisa menghandle/terkoneksi dengan 1 client, cocok untuk koneksi wireless PTP (Point To Point)

konfigurasi

 
pertama-tama setting IP yang akan digunakan untuk  client seperti pada gambar dibawah


Setting juga bagian wirless interface seperti gambar dibawah


Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting


Apabila sudah muncul gambar dibawah itu berarti DHCP Server telah



Pengujian
 
    1.Pengujian dari Client 1 pada Client 2


4. Mode Station

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station, untuk memfungsikan wireless sebagai wireless client pada topologi PTP maupun PTMP.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) pada mode ini sering kita sebut dengan client,karena mode ini digunakan untuk penerima dari mode AP-Bridge(pemancar),dapat dikatakan sebagai penguat sinyal karena jarak yang jauh.

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station mode yang memfungsikan wireless sebagai wireless client (penerima) dari mode AP-Bridge(pemancar), pada topologi PTP maupun PTMP.

konfigurasi

    A. Setting pada Router 1
pertama-tama setting IP yang akan digunakan untuk  client seperti pada gambar dibawah


Setting juga bagian wireless interface seperti gambar dibawah


Setting DHCP server pada menu, IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting
 

Apabila sudah muncul gambar dibawah itu berarti DHCP Server telah selesai


    B. Setting pada Router 2
Selanjutnya setting bagian wireless pada Router 2 seperti pada gambar dibawah


Jika sudah connect setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+)


Setting DNS seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah


Setting IP yang akan digunakan untuk client seperti pada gambar dibawah, IP yang sudah muncul secara otomatis dan berlabel D merupakan IP yang didapat dari DHCP Client dan tidak perlu diganti


Pengujian

    1.Pengujian dari Client 2 pada Client 1

    1.Pengujian dari Client 2 pada Client 3


5. Mode Station-WDS

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-wds , untuk memfungsikan wireless sebagai client dari sebuah akses point yang mengaktifkan protocol WDS.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah Access Point yang mengaktifkan protocol WDS

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-wds adalah mode yang memfungsikan wireless sebagai client dari sebuah akses point yang mengaktifkan protocol WDS.

konfigurasi

A. Setting pada Router 1
Pertama-tama setting DHCP Client pada Router 1 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface ether1

 
Setting DNS seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah


Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan

 
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
 
 
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan


pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah, apabila tidak ingin menggunakan password, pada kolom security bisa menggunakan default.
 
 
Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah

 
Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless WDS)
 

Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting 
 
 
B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan


Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
 
 
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
 

pada menu Wireless Setting bagian wirless seperti gambar dibawah, apabila pada Router sebelumnya tidak menggunakan password, pada kolom security bisa menggunakan default.

 
Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah


Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless WDS). Pastikan IP yang dimasukkan satu Subnet dengan IP WDS yang ada pada Router sebelumnya


Setting DNS seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah

 
C. Setting pada Router 3
pada bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP tersebut dan klik connect.

 
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password

pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-WDS


Setting juga bagian WDS seperti gambar dibawah


Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1


Tambahkan IP yang akan digunakan untuk client


Setting DNS seperti pada gambar dibawah



Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Pengujian

Client 3





6. Mode Station-Bridge

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-bridge ini digunakan untuk memfungsikan wireless interface menjadi Client dan support untuk bridge network, akan tetapi mode Station-bridge hanya Competible dengan perangkat Access Point Mikrotik saja.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) pada mode ini hampir sama dengan mode Station,dimana mode tersebut bertindak sebagai client atau memperkuat sinyal dan sekaligus membridge network,perlu diingat perangkat ap-bridgenya harus mikrotik juga.

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-bridge mode yang memfungsikan wireless interface menjadi Client dan support untuk bridge network, akan tetapi mode Station-bridge hanya Competible dengan perangkat Access Point Mikrotik saja.

konfigurasi

A. Setting pada Router 1
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
 


Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2

 
Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Bridge1


pada menu Wireless Setting bagian wirless seperti gambar dibawah




B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
 

Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2



Setting DNS seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah


Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah


pada bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP tersebut dan klik connect.


pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-WDS


Pengujian


7. Mode Station-Pseudobridge

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-Pseudobridge Merupakan pengembangan dari mode=station standard. Sama-sama menjadikan wireless sebagai Client, jika pada mode=station tidak support untuk bridging, pada mode Station-pseudobridge support untuk membangun bridge network.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) mode station-psudobridge merupakan pengembangan dari mode station standar.sama-sama menjadikan wireless sebagai client. perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network

Dapat disimpulkan bahwa, mode station-psudobridge merupakan pengembangan dari mode station standar.sama-sama menjadikan wireless sebagai client. perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network

konfigurasi

pada bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP tersebut dan klik connect.


pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-pseuobridge.


Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan
 

Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2

 
Setting DNS seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah



Pengujian
Karena menggunakan mode pseudo bridge maka yang muncul pada perangkat AP yang kita gunakan adalah MAC Address milik router



8. Mode Station-Pseudobridge-Clone

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Station-pseudobridge-clone ,sama dengan mode=station-pseudobridge dengan sedikit tambahan. Fitur tambahan yg ada pada mode=station-pseudobridge-clone adalah bisa melakukan cloning MAC Address.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) hampir sama dengan mode station-psudobrige,perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station(end user).

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Station-pseudobridge-clone sama dengan mode=station-pseudobridge, sama-sama menjadikan wireless sebagai client dan support untuk membuat network yang sifatnya Bridge Network. Perbedaannya pada mode ini bisa melakukan cloning mac address dari perangkat yang terhubung ke station(end user).

konfigurasi
 
 

pada bagian Wireless interface klik "scanner" lalu klik start untuk memulai scan pada AP sekitar, apabila AP yang dicari telah muncul pilih AP tersebut dan klik connect.


pada bagian Wireless interface klik dua kali pada Wlan1 untuk setting wireless. pada bagian mode pilih mode station-pseuobridge.
 
 
Klik advance mode yang ada pada menu di bagian kanan, lalu isi kolom Station Bridge Clone MAC dengan MAC Address milik Client.
 

Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan.
 

Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan1 dan Ether2

 
Setting DNS seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian General seperti pada gambar dibawah

 
Setting firewall NAT pada bagian action seperti pada gambar dibawah


Pengujian
Karena menggunakan mode Station-pseudobridge clone maka yang muncul pada perangkat AP yang kita gunakan adalah MAC Addregss yang telah dimasukkan pada bagian advance tadi,yang mana apabila tidak diisi maka yang muncul adalah MAC Address milik Client yang pertama terhubung



9. Mode WDS Slave

Menurut Candra Aditama (2013) Mode ini memfungsikan wireless kita sebagai repeater. Wireless bisa berfungsi sebagai station dari AP yang lain sekaligus berfungsi sebagai akses point untuk perangkat wireless lainnya.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point) sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater, Mode ini merupakan salah satu solusi apabila ingin membangun sebuah repeater tetapi perangkat yang dimiliki hanya menggunakan 1 card wireless card.

Dapat disimpulkan bahwa, Mode WDS-Slave adalah Mode yang memfungsikan wireless kita sebagai repeater. Wireless bisa berfungsi sebagai station dari AP yang lain sekaligus berfungsi sebagai akses point untuk perangkat wireless lainnya.

konfigurasi


A. Setting pada Router 1
Pertama-tama setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface ether1


Setting DNS seperti pada gambar dibawah




Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah


Setting Firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah


Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan

 
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan


Tambahkan IP yang akan digunakan untuk interface Wlan WDS, namun pilih interface WDS (intrerface bride yng telah ditambahkan pada saat setting Wireless WDS). Pastikan IP yang dimasukkan satu Subnet dengan IP WDS yang ada pada Router sebelumnya

 
Bila diperlukan bisa ditambahkan Password pada bagian Security profile, klik "+" lalu setting seperti gambar dibawah. adapun WPA Pre-shared Key dan WPA2 Pre-shared Key adalah tempat untuk memmasukkan password yang diinginkan

 
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
 

Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah


Setting DHCP server pada menu -->IP --> DHCP Server, lalu pada bagian DHCP klik DHCP Setup. Pilih interface Wlan1, lalu klik Next saja hingga DHCP Server selesai disetting 
 
 
B. Setting pada Router 2
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan


 
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
 
 
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
 
 
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
 
 
Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah
 

Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1



Setting DNS seperti pada gambar dibawah


Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah


Setting Firewall NAT pada bagian Action seperti pada gambar dibawah

 
C. Setting pada Router 3
Tambahkan Bridge dengan masuk pada menu Bridge dan klik "+", Pada bagian nama bisa diganti sesuai keinginan

 
Pada bagian port klik "+" dan tambahkan Interface Wlan
 
 
Bila pada router sebelumnya ditambahkan Password maka pada router ini juga perlu menggunakan password
 
 
pada menu Wireless, Setting bagian wirless seperti gambar dibawah
 
 
Setting Juga pada bagian WDS seperti gambar dibawah
 

Setting DHCP Client pada Router 2 dengan cara masuk pada menu, IP --> DHCP Client. lalu klik plus (+), pilih interface Wlan1


Setting DNS seperti pada gambar dibawah
 

Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah


Setting Firewall NAT pada bagian general seperti pada gambar dibawah


Pengujian


10. Mode Nstreme-Dual-Slave

Menurut Candra Aditama (2013) Mode Nstreme-Dual-Slave adalah Mode wireless yang digunakan untuk mengaktifkan wireless full duplex.

Menurut Umam Asfiyaul (2017) Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini kita dapat mengaktifkan mekanisme kerja full duplex,

Dapat disimpulkan bahwa, Mode Nstreme-Dual-Slave adalah Mode wireless yang digunakan untuk mengaktifkan wireless full duplex.
 

B. Wireless Channel

Menurut Samantha Albano (2019) WiFi-Channel adalah pita yang lebih kecil dalam pita frekuensi WiFi yang digunakan oleh jaringan nirkabel Anda untuk mengirim dan menerima data.

Menurut Jefri (2020) Wireless-Channel pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol seberapa luas sinyal wifi dalam mentransfer data.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WiFi-Channel adalah pita yang lebih kecil dalam pita frekuensi WiFi yang digunakan oleh jaringan nirkabel Anda dalam mentransfer data.

Cara mengecek Channel yang telah digunakan AP disekitar :





Masuk ke menu Wireless pada bagian tables, pilih snoope. Setelah itu akan terlihat semua pemancar  yang ada di sekitar, disertar, seperti pada gambar diatas 


cara kedua yaitu dengan Masuk ke menu Wireless pada bagian tables, pilih Frec, usage.






Cara konfigurasi Channel yang akn Digunakan




C. Wireless Security

Menurut Rafif Abdillah Ahmad (2022) Wireless Security adalah pencegahan akses yang tidak sah atau kerusakan pada komputer yang menggunakan wireless jaringan.

Menurut Andhika R. (2023) Wireless Security adalah suatu konsep dan strategi keamanan yang ditujukan untuk melindungi jaringan nirkabel dan semua data yang ditransmisikan melalui jaringan ini dari ancaman dan akses tidak sah.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, Wireless Security adalah suatu konsep keamanan yang ditujukan untuk melindungi jaringan nirkabel dari ancaman dan akses tidak sah.

1. Protokol Wired Equivalent Privacy (WEP)

Menurut Rafif Abdillah Ahmad (2022) WEP merupakan Tipe keamanan nirkabel pertama dan di anggap paling tidak aman dari semua protokol.

Menurut Andhika R. (2023) WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah protokol keamanan wireless yang paling awal dan paling dasar. Meskipun demikian, WEP sekarang dianggap usang dan kurang aman karena mudah ditembus oleh peretas.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan,  WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah protokol keamanan wireless yang paling awal dan paling dasar. Namun sudah dianggap usang dan kurang aman karena mudah ditembus oleh peretas.

2. Protokol WiFi Protected Access (WPA)

Menurut Rafif Abdillah Ahmad (2022) WPA hadir sebagai penerus WEP akibat kelemahan dari sistem tersebut. WPA di desain dengan komponen enkripsi Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) yang kemudian di gantikan oleh Advanced Encryption Standard (AES).

Menurut Andhika R. (2023) WPA (Wi-Fi Protected Access) merupakan peningkatan dari WEP, menawarkan keamanan yang lebih baik melalui enkripsi TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) dan otentikasi pengguna yang lebih kuat.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WPA (Wi-Fi Protected Access) merupakan peningkatan dari WEP, menawarkan keamanan yang lebih baik melalui enkripsi TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) dan otentikasi pengguna yang lebih kuat.

3. Protokol WiFi Protected Access II (WPA2)

Menurut Rafif Abdillah Ahmad (2022) WPA2 adalah penerus untuk menggantikan WPA. Salah satu perubahan paling signifikan antara WPA dan WPA2 adalah penggunaan algoritma AES dan CCMP (Counter Cipher Mode with Block Chaining Message Authentication Code Protocol) sebagai pengganti TKIP. 

Menurut Andhika R. (2023) WPA2 (Wi-Fi Protected Access II) adalah pengembangan lebih lanjut dari WPA, dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi lagi. WPA2 menggunakan enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) dan memiliki fitur-fitur keamanan yang lebih canggih.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, WPA2 (Wi-Fi Protected Access II) adalah pengembangan lebih lanjut dari WPA, dengan tingkat WPA2 menggunakan enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) dan memiliki fitur-fitur keamanan yang lebih canggih.
 
D. Wireless Monitoring

Menurut SK Sari (2016) Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program

Menurut Fahmi Maulana (2023) Monitoring adalah proses pemantauan dan pengawasan terhadap suatu aktivitas, proses, atau sistem untuk memantau perkembangan, performa, atau perubahan.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data untuk memantau perkembangan, performa, atau perubahan.
 
Cara Konfigurasi
 
Pertama-tama cari @BotFather padapecarian telegram, setelah itu mulai kirim pesan pada @BotFather seperti pada gambar dibawah. Dari chat ini yang akan kita ambil adalah Token bot yang diberikan oleh @BotFather.


Selanjutnya lakukan pencarian untuk @get_id_bot. setelah memulai chat maka @get_id_bot akan langsung mengirimkan Chat ID anda, seperti gambar dibawah.


Konfigurasi pada AP yang akan di Monitoring Pada menu System --> Script seperti gambar dibawah. pada bagian Script Rubah (Bot) Dengan Token yang didapat Dari @BotFather dan (Chat ID) dengan Chat ID yang didapat dari @get_id_bot


Konfigurasi pada AP yang akan di Monitoring Pada menu System --> Scheduler seperti gambar dibawah. pada bagian On event isi dengan Nama script yang telah dibuat


Berikut adalah Hasil Monitoring yang saya lakukan

 



 
 
Daftar Pustaka

Prayoga, Jordy. 2023. Jaringan Nirkabel: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya. https://gudangssl.id/blog/jaringan-nirkab itu Yuriel-adalah/ diakses pada 6 Juni 2024 pukul 19:18 WIB

Azzahidah, Salma. 2024. Apa itu Jaringan Nirkabel? Ini Jenis, Kelebihan & Kekurangannya. https://sekawanstudio.com/blog/jaringan-nirkabel-adalah/ diakses pada 6 Juni 2024 pukul 19:23 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Aditama, Candra. 2013. Pemilihan Mode Wireless di Mikrotik. https://candraaditama.wordpress.com/2013/06/03/pemilihan-mode-wireless-di-mikrotik/ diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

Asfiyaul, Umam. 2017. Macam Macam Mode Wireless Pada MikroTik. https://umamasfiyaul45.blogspot.com/2017/03/macam-macam-mode-wireless-pada-mikrotik.html?m=1 diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB
 
Albano, Samantha. 2019. WiFi channels explained: What is WiFi channel width?. https://www.minim.com/blog/wifi-channels-explained-what-is-wifi-channel-width diakses pada 21 Juli 2024 pukul 07:12 WIB

Jefri. 2020. Fungsi Channel Pada Wireless. https://metodeku.com/fungsi-channel-pada-wireless/ diakses pada 21 Juli 2024 pukul 07:05 WIB

Ahmad, Rafif, Abdillah. 2022. Pengertian Wireless Security Dan Tipe Wirelessnya. https://diengcyber.com/wireless-security/ diakses pada 21 Juli 2024 pukul 01:04 WIB

R, Andhika. 2023. Wireless Security: Pengamanan Data dalam Jaringan Nirkabelhttps://fourtrezz.co.id/wireless-security-pengamanan-data-dalam-jaringan-nirkabel/#:~:text=Dalam%20dunia%20yang%20terus%20berkembang,keharusan%20yang%20tidak%20bisa%20diabaikan. diakses pada 17 Juli 2024 pukul 13:51 WIB

 
Maulana, Fahmi. 2023. Monitoring dan Evaluasi : Pengertian, Manfaat dan Tujuan di era digital. https://nolimit.id/blog/monitoring-dan-evaluasi-pengertian-manfaat-dan-tujuan-di-era-digital/ diakses pada 29 Juli 2024 pukul 09:49 WIB


#Atswa #AtswaIndonesia #PromakerAtswa #Promaker38

Router OS Tools Mikrotik

Oleh: Rifaldo Widya Ilyassa (Promaker 38) Menurut Elga Aris Prastyo (2023) RouterOS merupakan sistem operasi yang perlu di install ke sebu...